terbuang kenangan dan impian

retetan waktu telah berjalan
bisikan cinta sudah terbuang
kenangan dan impian pun
sudah hilang

secuil
selangkah
aku mulai berjalan
dengan tujuan ke depan, tanpa menoleh kebelakang

meninggalkan semua
kenangan
dan
impian

meratap sayat

keputusan telah ada di tanganku
bagaimana aku bisa melangkah
selanjutnya
tanpamu

tapi apapun itu
selangkah tapi pasti
akan ada jalan bagiku
dalam kewelasan asih

memerdekakan hatiku
meski tanpamu
tanpa cintamu
tanpa belas kasihanmu

terpedaya kata

desah dan air mata tak jua menggerakanmu!

gundah gulanaku tiadalah mengusik perasaanmu

tiada satupun janji yang kau penuhi,

dan ratusan janji mengalir dari bibirmu

kau berjanji memenuhi hasratku yang besar

tapi kau terlalai membawa apa yang aku inginkan

bukannya memadamkan kau malah mengobarkan apiku

dengat kata-kata hampa yang merayu hatiku

Surabaya

dukuh kupang gang sembilan

kamar sempit itu
menjadi peraduan rindu
kamar sempit itu
menjadi kumpulan peluh

hari berlalu cepat
bahkan tetangga iri dengan kemesraan kita

tapi semua harus kita tinggalkan
senyumm kita akan hilang
bahkan kamar ini akan menjadi kenangan

merindu dendam

semakin aku merindukanmu

semakain pula duka 

mengguyur tubuhku

benar kata mereka

aku telah menjadi budak cinta

jiwaku telah terbelenggu 

oleh rantai besi

dari cintaku sendiri

dan pada akhirnya 

jiwa ini akan mati 

dalam tumpukan

rindu yang mendendam....

kekalahan sebuah rasa...

bagaimana aku bisa menyayikan 

dawai rindu 

apabila rindumu tak lagi buatku

bagaimana aku bisa mnggubah

sajak-sajak cinta

apabila cintamu telah mati untukku

matahari

dengan merah baranya

akan muncul esok pagi

tapi 

hadirmu tidak akan mucul lagi

di 

sampingku...

Lisanmu adalah Belatiku

berjuta rindu
menggebu ingin bertemu
tapi selaksa badai
hilang terhempas begitu saja

rinduku adalah matiku
karena bertemu kamu
hatiku semakin pilu
hanya karena lisanmu


karena lisanmu adalah
belatiku.....