tubuh hitam legam, dengan tonjolan daging di atas pundak(entah aku tak mengerti kenapa sampai seperti itu), dan peluh yang membasahi tubuh.
setapak demi setapak, dengan kaki kuat dan badan tegap, masih setia dengan butir puyuh yang dijual.
berharap pada puyuh yang terjual anaknya akan makan, puyuh itu adalah bagian dari senyum keluarganya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar